Tanamkan Jiwa Pemimpin, Disiplin dan Tangguh Ratusan Siswa SMKN 8 Bandung Ditempa di PUSDIKKU TNI AD

Kota Bandung, Suara9.com – Upaya meningkatkan karakter bela negara kepada siswa dilakukan oleh manajemen SMKN 8 Bandung, berkolaborasi dengan TNI dalam kegiatan pembinaan karakter siswa, mengusung tema “Melatih Jiwa Kepemimpinan, Kedisiplinan, Kemandirian, yang Cakap untuk Menjadi Siswa Berkaraker dan Berakhlak Mulia”.

Dilangsungkan selama tiga hari, Selasa sampai Rabu tanggal 11-13 Februari 2025, di Pusat Pendidikan Keuangan (PUSDIKKU) TNI AD, Jalan Sindang Sirna No 6, Kelurahan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.

Kepala SMKN 8 Kota Bandung, H. Agus Nugroho, S.Pd., M.T., menjelaskan bahwa pembinaan karakter siswa ini, biasa disebut Camp Pendidikan Dasar (CPD). “Tahun ini kita melaksanakan Camp Pendidikan Dasar di PUSDIKKU yang masih terletak di Kota Bandung. Tujuannya untuk pembentukkan karakter. Memang kami persiapkan mereka dari kelas X dan mereka ini semuanya (peserta) hanya siswa kelas X saja.

Kemudian, kata Agus saat mereka duduk di kelas XI, akan mengikuti pembinaan serupa, yakni Pendidikan Mental dan Fisik Siswa (PFM). Kegiatan pendidikan karakter ini merupakan aspek yang sangat penting. Pasalnya masih ada saja pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan oleh siswa. Di samping itu, menyiapkan para siswa menghadapi kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Diharapkan dengan dua kegiatan tersebut, kata Agus, para siswa secara mental bisa lebih siap,
serta bisa beradaptasi dengan dunia usaha dunia industri (DUDI), khususnya ketika mereka melaksanakan PKL.

“Materi yang diterapkan (ditanamkan) lebih ke arah kerja sama tim, penerapan disiplin dan karakter, pengkondisian dari sisi fisik dan juga mental,” kata Agus.

Sementara itu Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Abdurahman Hidayat, S.Pd., juga Ketua Pelaksana CPD ini, menambahkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari dua malam. Diikuti oleh 530 orang siswa laki-laki dan perempuan. Diisi dengan berbagai materi, seperti kedisiplinan, pembinaan karakter, team building, outbond dan ESQ untuk mentalnya,” kata Abdurahman.

Lanjutnya kegiatan CPD di PUSDIKKU ini, merupakan yang pertama kali. Adapun alasan berkolaborasi dengan TNI dalam membentuk karakter siswa, kata Abdurahman kerena TNI memiliki disiplin serta didukung oleh sumber daya manusia dan sarana pendukung yang mumpuni. Sehingga dalam membentuk karakter dan mental siswa lebih tepat.

Abdurahman juga menerangkan, bahwa terdapat delapan orang siswa yang sedang kurang sehat saat pelaksanaan di hari pertama. Bagi siswa yang kurang sehat porsi latihannya berbeda dengan siswa yang sehat.

Namun para siswa yang kurang sehat, tetap mengikuti pendidikan secara keseluruhan. “Untuk delapan orang yang kurang sehat tersebut akan diberikan tugas pengganti nantinya. Akan ada lagi pembinaan-pembinaan yang dilakukan di sekolah sesudah Camp ini. Jadi mereka yang sama sekali belum mengikuti kegiatan ini akan kami berikan pembinaan dan perhatian khusus,” kata Abdurahman.

“Dan di hari ketiga atau terakhir, di hari penutupan ada demonstrasi siswa atas hasil pelaksanaan Camp Pendidikan Dasar ini. Kami mengundang para orangtua mereka untuk hadir, saat segmen ESQ. Jadi orangtua bisa melihat perubahan yang terjadi pada anak-anaknya,” kata Abdurahman.

Sedangkan Letkol CKU Ary Subambang, mewakili Kolonel CKU Arif Efendi, mengatakan, bahwa kolaborasi ini tujuan utamanya untuk melatih kedisiplinan, perubahan sikap dan perilaku siswa. Karena seperti yang kita tahu, generasi muda saat ini banyak dipengaruhi lingkungan luar. Sudah mulai banyaknya gangster serta adanya perundungan di sekolah. Oleh karena itu kata Ary, SMKN 8 Bandung bekerja sama dengan PUSDIKKU, salah satunya untuk mengantisipasi pengaruh negatif dari luar.

Ary juga menyampaikan bahwa PUSDIKKU sudah sering mengadakan berbagai pelatihan dari tingkat sekolah hingga universitas. Dia berharap kegiatan ini berjalan dengan baik. Karena para pelatih dan pembina sudah siap dalam melaksanakan tugasnya di kegiatan ini.

Adapun materi yang diberikan kepada peserta seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, termasuk pelatihan baris berbaris.

Dukungan Komite Sekolah Pada Kegiatan Pembentukan Karakter Siswa

Ketua Komite SMKN 8 Kota Bandung, Dra. Hj. Rachmi Krisdiani, menjelaskan bahwa kegiatan ini ada kolerasinya dengan upaya meningkatkan e-raport SMKN 8 Bandung. Di antaranya yaitu mengenai pembinaan karakter, salah satu program unggulan SMKN 8 yang diadakan setiap tahun.

“Dengan munculnya program ini, kami kerja sama dengan TNI AD. Maka dari itu, kegiatan pembinaan ini juga dananya berasal dari support orangtua. Masyarakat takutnya salah paham,” kata Rachmi melalui sambungan telefon.

Komite sebagai lembaga mandiri dan mitra sekolah, kata Rachmi sangat mendukung program sekolah. Ini sesuai tugas, fungsi dan kewenangan komite sekolah sesuai regulasi yang ada, Permendkbud Nomor 75 Tahun 2016. Di dalamnya memiliki fungsi melakukan pengawasan, pendukung dan memonitoring pihak sekolah.

Masih dikatakan Rachmi, bahwa program pembinaan karakter ini jauh-jauh hari telah dijelaskan kepada orangtua siswa, tepatnya pada awal bulan Agustus 2024, saat awal tahun ajaran baru 2024/2025.

Dari segi pembiayaan program bisa sepenuhnya dibiayai atau dibantu oleh pihak Pemerintah. Sehingga artinya kegiatan dari program ini adalah kegiatan yang butuh dukungan dari masyarakat, khususnya para orangtua siswa.

“Nah berbicara mengenai sumbangan atau bantuan dari masyarakat, tidak menjadi suatu keharusan. Apalagi para siswa yang ekonomi orangtuanya tidak mampu, itu tidak dipaksakan dan tidak diwajibkan untuk pungut sumbangan. Jadi untuk hanya yang mampu. Dari sekian siswa yang hadir, itu berapa persennya bahkan dari keluarga ekonomi tidak mampu. Kita bantu malahan, bagaimana caranya ke PUSDIKKU untuk dimudahkan bantuannya juga,” kata Rachmi menegaskan.

Terkait dengan nilai karakter di e-raport, Rachmi menjelaskan bahwa bukan berarti siswa berperilaku nakal atau tidak baik. Contohnya masih adanya perilaku atau kebiasaan siswa yang terbawa dari masa pandemi Covid 19. Masih banyak siswa yang memiliki ketergantungan pada gadget.

Oleh sebab itu, kata Rachmi, saat kegiatan telepon pintar siswa disimpan, agar pembinaannya bisa berlangsung secara efektif. Selama kegiatan mereka pun didampingi oleh Bapak/Ibu Wali Kelasnya masing-masing.

Di samping itu, kata Rachmi, para siswa digembleng kedisiplinannya, agar tidak kesiangan bangun pagi. Kebiasaan ini masih terbawa dari masa pandemi Covid 19, yaitu siswa yang masih terbiasa sekolah di rumah dan tidak perlu memperkirakan waktu jarak berangkat dari rumah ke sekolahnya. Juga tidak sedikit yang masih sulit untuk dibangunkan shalat subuh dan shalat tahajud.

“Biasanya kalau sama tentara itu siswa nurut. Makanya kita acungkan jempol untuk TNI. Dan program dari Pak Presiden (Prabowo Subianto) juga kan di antaranya ini, bela negara dan karakter bangsa. Para Kepsek SD se-Kota Bandung pun baru seminggu atau dua minggu yang lalu memasukkan diklat ini untuk menguatkan karakter dan pendidikan bela negara kalau tidak salah. Hampir mirip dengan siswa kita. Intinya bukan LDKS, namun pendidikan karakter (CPD),” kata Rachmi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Lorem Ipsum Dolor Amet?

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor

Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !