Perbaikan Akses Pendidikan, Disdik Jabar Siap Jalankan Arahan Gubernur Dedi Mulyadi

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi (KaDisdik) Jawa Barat (Jabar), Dr. Deden Saepul Hidayat, M.Pd.,

Kota Bandung, Suara9.com – Mengacu pada Perda Nomor 5 tahun 2017 terkait peningkatan akses, mutu dan tata Kelola, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi (KaDisdik) Jawa Barat (Jabar), Dr. Deden Saepul Hidayat, M.Pd., memaparkan berbagai program Disdik Jabar di tahun 2025.

Dikatakan Deden, hal tersebut berkesinambungan dengan arahan Gubernur terpilih Dedi Mulyadi yang telah menyampaikan beberapa kebijakan berkenaan dengan peningkatan kualitas Pendidikan di Jawa Barat.

“Dalam prosesnya sekarang sedang masa transisi kepemimpinan Gubernur Jabar terpilih, jadi akan menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan beliau, berkaitan dengan apa yang harus kami insert di dalam program pendidikan,” kata Deden, di Kantor Disdik Jabar, Jalan Radjiman No 6, Kota Bandung, Sabtu (31/1/2025).

Menurut Deden, program-program yang telah disampaikan Dedi Mulyadi sangat inovatif dan baik terlebih berhubungan dengan akses Pendidikan.

“Kami lihat program-program Gubernur terpilih ini luar biasa bagus. Pertama lebih kepada peningkatan akses, dalam hal ini lebih ke bagaimana anak-anak kita lebih disiapkan haknya untuk bersekolah,” kata Deden.

Menurut Deden, penekanannya terkait pembangunan unit sekolah baru (USB) dan pembangunan ruang kelas baru (RKB) secara massif, dengan harapan ketika RKB tersedia dengan cukup dan memenuhi jumlahnya.

“Itu tentu nantinya terkait pelaksanaan PPDB yang sekarang diganti istilahnya menjadi Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) menjadi lebih ringan atau tidak menimbulkan kegaduhan,” ujarnya.

“Walaupun sebenarnya persoalan PPDB itu tidak menyangkut pada RKB, masyarakat yang memang masih negeri mindeed. Secara umum sebetulnya daya tampung melebihi 108 persen bahkan 125 persen. Persoalannya penyebarannya yang berbeda, seperti di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, daya tampungnya yang masih belum tertampung. Di situlah kami fokus, menyiapkan program meningkatkan akses, agar anak-anak kita semakin banyak yang bersekolah,” imbuh Plh KaDisdik Jabar tersebut.

Hal itu, kata Deden, mengacu pada angka partisipasi kasar lama belajar di Jabar, yang masih diangka 8,7 tahun. Dan diakuinya bahwa itu merupakan tugas berat yang harus ditingkatkan.

Masih berkaitan dengan USB dan RKB yang akan ditingkatkan, Deden menjelaskan bahwa pembangunan unit sekolah baru pada tahun 2025 akan dibangun sebanyak 11 sekolah, dua SLB selebihnya SMA dan SMK.

“Namun untuk pembangunan RKB, terus dibahas sesuai arahan Sekretaris Daerah Pemprov Jabar, terlebih dari anggaran yang di luar Dana Alokasi Khusus,” ucapnya.

Dikatakan Deden, solusi lainnya tetap akan membuka pembelajaran melalui SMATER (SMA Terbuka), sedangkan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) akan mengembangkan unit layanan disabilitas. Ini secara efisien dan efektif bisa dilakukan tanpa menyiapkan anggaran yang lebih besar.

Plh Kadisdik Jawa Barat, Dr. Deden Saepul Hidayat, M.Pd., memaparkan berbagai program Disdik Jabar di tahun 2025. (FOTO: FWP JABAR)

Maka dari itu, menurut Deden instrumen akses ini di antaranya melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang harus berjalan secara lancar dan sukses.

“Kami baru menerima draft peraturan PPDB nya hari ini (Sabtu 31 Januari 2025), karena Pak Kabid sedang Rakor di Jakarta,” kata Deden.

Untuk kesuksesan SPMB di Jabar, Gubernur Jabar Terpilih, sudah memberikan pemikiran baru agar saat pelaksanaannya tidak menimbulkan kegaduhan, yakni menugaskan Disdik Jabar untuk melakukan asesmen atau pendataan awal.

“Kami akan buatkan melalui sistem pendataan awal, untuk mengetahui minat awal anak-anak ini (siswa SMP kelas IX) di seluruh Jawa Barat ini ke mana (melanjutkan pendidikan). Misalnya contoh di satu kecamatan minatnya sudah penuh (memilih ke salah satu SMA), tapi SMA yang lain nggak ada peminatnya. Nah ini yang akan menjadi  evaluasi. Jadi PPDB kita selain mengacu pada regulasi yang ada, juga akan membuat semacam terobosan baru yang diamanatkan Pak Gubernur (Dedi Mulyadi), berkaitan dengan melakukan analisis dari data yang sebarkan,” bebernya.

Deden menjelaskan, data tersebut sesuai arahan Dedi Mulyadi harus ada sebelum Ramadhan tahun 2025 ini. Program penting lainnya yakni dalam hal pembentukan karakter siswa, kurikulum, sistem pembelajaran dan lainnya yang akan disampaikan kepada Dedi Mulyadi usai dilantik sebagai Gubernur Jabar. Di antaranya tekait desain pendidikan di Jabar.

Kemudian dari sisi mutu, pada tahun 2025 ini, Disdik Jabar sedang fokus membuat peta jalan pendikakan sampai tahun 2045.

“Siapapun nanti pemimpinnya, kepala dinasnya, kita sudah punya peta jalan sampai tahun 2045. Apa yang akan kita lakukan. Kita bagi ke beberapa periode, di periode ini harus selesai apa, sampai tahun 2045. Manusia ungul Jawa Barat, benar-benar tercapai,” kata Deden.

Sisi mutu lainnya, mendorong agar raport mutu pendidikan semakin meningkat, baik dari sisi literasi, numerasi, dan lainnya yang terus didorong. Imbasnya semakin banyak yang melanjutkan pendidikan maupun bekerja.

“Ini juga untuk menekan angka pengangguran yang disebut paling tinggi dari lulusan SMA maupun SMK,” kata Deden.

Sedangkan dari sisi tata kelola keuangan tetap akan menggelontorkan dana BOPD, BPMU  dan sebagainya. Termasuk adanya pendanaan pendidikan di tahun 2026 yang berpihak untuk keadilan masyarakat. Intinya kata Deden Dedi Mulyadi berpesan tidak boleh ada anak di Jabar yang tidak sekolah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Lorem Ipsum Dolor Amet?

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor

Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !