
Suara9.com – Beberapa pekan terakhir, media sosial semakin ramai dengan bahasan soal upaya ingin mencari peluang hidup yang lebih baik di luar negeri.
Seruan #KaburAjaDulu menjadi simbol kekecewaan anak muda terhadap kondisi di dalam negeri yang dirasa semakin tidak menentu. Contohnya dari sistem ekonomi yang tidak berpihak, ketidakpastian karier, sulit dapat pekerjaan hingga transparansi penggunaan pajak yang dipertanyakan.
Ditambah lagi dengan perasaan tak punya kuasa untuk mengubah situasi. Alih-alih berjuang dalam sistem yang dirasa stagnan, memilih untuk mencari kepastian di negara yang dinilai menawarkan peluang kerja lebih jelas, sistem yang lebih transparan, dan masa depan yang lebih menjanjikan.
Ungkapan “kabur aja dulu” awalnya muncul dalam konteks guyonan netizen di media sosial. Namun, semakin lama, maknanya berkembang menjadi sindiran yang lebih serius terhadap kondisi sosial-politik belakangan ini. Ungkapan ini telah bertransformasi menjadi simbol perlawanan terhadap sistem birokrasi yang dianggap lamban, tidak akuntabel, dan kerap kali gagal memenuhi harapan masyarakat.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi merespons tagar Kabur Aja Dulu yang saat ini sedang viral di media sosial. Hasan mengatakan pemerintah tidak melarang masyarakat yang ingin merantau. Namun, dia meminta, masyarakat harus menaati prosedur yang berlaku di negara tujuan.
“Harus taat prosedur. Supaya tidak jadi pendatang haram. Kalau orang mau merantau tidak boleh dilarang,” kata Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (17/02/2025).
Dikatakan Hasan, merantau merupakan hak dan tindakan yang bagus. Dia pun mengingatkan masyarakat yang ingin merantau harus mempunyai kemampuan.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli sebelumnya mengatakan, tagar itu sebuah bentuk aspirasi masyarakat. Hal itu, kata Yassierli, menjadi tantangan bagi pemerintah.
“Ini tantangan buat kami kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs itu yang kemudian menjadi catatan kami dan concern kami,” kata Yassierli di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (17/02/2025).
Memang, kata Yassierli, ada banyak kesempatan bekerja di luar negeri. Namun, dirinya meyakini, tujuan ke luar negeri untuk meningkatkan kemampuan.
“Kemudian, kembali ke Indonesia bisa membangun negeri ya tidak masalah,” kata dia.
Meski demikian, ungkapan ini menjadi cermin ironi dari kondisi di mana publik mengalami krisis kepercayaan. Ungkapan ini bukan sekadar sindiran, melainkan juga seruan agar para pejabat mampu mengambil tanggung jawab dan benar-benar melayani rakyat. Fenomena ini mengungkapkan disintegrasi antara janji politik dan realitas yang dihadapi masyarakat.
Di satu sisi, pejabat negara seringkali mengeluarkan retorika untuk kepentingan rakyat. Namun di sisi lain implementasinya jauh dari harapan. Akibatnya, masyarakat merasa tertipu dan kecewa. Media sosial menjadi saluran ekspresi di mana netizen dengan gencar mengkritik sistem yang dianggap sudah basi.
Ina, salah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) memilih bekerja di luar negeri lantaran dirinya sudah Lelah, dengan kehidupan di bumi pertiwi.
Menurutnya, taraf hidup di tanah air sulit untuk berkembang, ditambah lagi berbagai persyaratan yang sulit membuatnya memutuskan bekerja di luar negeri.
“Kita tahu sendiri kan kalau mau ngelamar kerja banyak banget persyaratannya. Ketika syarat sudah dipenuhi eh yang keterima cenderung orang yang punya kenalan di dalam,” ungkap Ina.
Ina yang kini Tengah bekerja di negara Taiwan mengaku lega, lantaran jenjang Pendidikan yang dimilikinya bukan penentu besarnya pendapatan.
“Yang saya rasakan saat ini mau lulusan apapun yang dinilai itu kinerjanya bukan level gelar seperti di kita (Indonesia), dan itu terbukti saya yang hanya lulusan SMK pun dihargainya luar biasa disini,” beber dia.
Meski demikian, Ina mengaku tak akan berlama-lama bekerja di luar negeri. Dirinya akan Kembali ke tanah air untuk membuka usaha.
“Pasti saya pulang, dan buka usaha terus yang kerjanya orang-orang yang sulit dapat pekerjaan,” katanya.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor