
Kota Bandung, Suara9.com – Rumah produksi Bahagia Tanpa Drama, merilis Film berjudul Believe – Takdir, Mimpi dan Keberanian yang bergenre perjuangan dalam potret penuh emosional tentang pengabdian dan keteguhan hati seorang prajurit tentara Indonesia. Film tersebut Disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana, yang diangkat dari kisah nyata dari biografi yang ditulis oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Agus Subiyanto.
Dalam penayangan Pra Premiere di bioskop XXI Trans Studio Mall Bandung, dikisahkan dalam film tersebut tentang perjalanan seorang pemuda bernama Agus yang diperankan aktor Ajil Ditto, yang memiliki kehidupan pelik, sederhana dan penuh kesedihan. Terlebih saat sang ibu pergi entah kemana, sehingga dirinya harus tumbuh besar hanya ditemani sang ayah.
Ayahnya, Dedy Unadi diperankan Wafda Saifan, adalah seorang veteran perang dalam Operasi Seroja 1975. Usai perang tersebut, si kecil Agus tumbuh dalam lingkungan yang keras, bahkan sempat mengalami intimidasi dan kekerasan Ketika duduk di bangku sekolah.
Menginjak remaja, Agus harus kehilangan sang ayah yang meninggal akibat kecelakaan. Dari luka tersebut, tumbuhlah tekad dalam diri Agus untuk menyusuri jejak sang ayah dan mengabdi kepada bangsa melalui jalan militer.
Alfrida, salah seorang penonton menuturkan kekagumannya, pada sosok Agus yang begitu gigih dan menginspirasi baik sebagai anak maupun sebagai prajurit.
“Filmnya bagus banget ya, perjalanan hidup seorang Agus. Kita juga jadi tahu background keluarganya seperti apa. Dia berjuang untuk meniti karirnya menjadi seorang yang sukses dan meniru bapaknya. Banyak nilai kehidupan yang bisa dijadikan Pelajaran. Bagus banget sangat menginspirasi kawula muda,” ucap Alfrida, Kamis (03/07/2025).
Tak hanya Ajil Ditto, film Believe ini dibintangi oleh jajaran aktor dari berbagai generasi, termasuk Wafda Saifan, Marthino Lio, Muhammad Faqih Alaydrus, dan M. Iqbal Sulaiman.
Gejolak Emosi Lewat Latar Belakang Sejarah
Film ini mengambil latar belakang tiga operasi militer besar Indonesia: Operasi Seroja tahun 1975, serta penugasan ke Timor Timur pada tahun 1995 dan 1999.
Latar sejarah ini tidak hanya menjadi bingkai konflik bersenjata, tetapi juga wadah untuk menyampaikan emosi yang mendalam. Di tengah pertempuran, penonton diajak menyaksikan bagaimana konflik batin, keraguan, dan rasa kehilangan, putus asa hingga Keputusan sulit yang menentukan jalan hidup para prajurit.
Penonton lain Bernama Noval, menyebut bahwa film ini sangat pas ditonton anak muda. Menurutnya, sosok Agus sangat menginspirasi dalam menjalani kehidupan yang keras.
“Ini sih bagus banget ya filmnya. Saya sebagai generasi muda pun termotivasi ingin seperti Agus yang pantang menyerah,” kata dia.
Hal senada juga diutarakan Albert usai menonton pra premiere film Believe – Takdir, Mimpi dan Keberanian tersebut. Albert mengatakan bahwa banyak sekali adegan-adegan film yang luar biasa, tak hanya soal perang melainkan pengambilan Keputusan yang cepat dan tepat dalam suasana genting.
“Scene nya keren ya. Apalagi ketika tentara harus menyelamatkan anak kecil ditengah gempuran musuh. Padahal dia sendiri kan posisinya tidak aman. Tapi keren sih,” tutur Albert.
Tentu saja, produksi film ini didukung langsung oleh Tentara Nasional Indonesia, yang memastikan akurasi setiap adegan melalui pelatihan militer intensif bagi para aktor.
Bahkan, Ajil Ditto yang memerankan sosok Agus menjalani pelatihan bersama TNI selama 40 hari demi menyatu dengan peran sebagai prajurit.
Drama Keluarga yang Menyentuh di Balik Ledakan Perang
Meski berbalut aksi, kekuatan film Believe ini justru terletak pada drama keluarga yang menyentuh.
Hubungan antara Agus dan mendiang ayahnya menjadi fondasi emosional utama dalam cerita. Agus, yang semula penuh kemarahan dan kehilangan arah, perlahan berubah setelah mengetahui pengorbanan yang dilakukan oleh sang ayah.
Transformasi itu bukan hanya bentuk kedewasaan, tetapi juga perwujudan cinta terhadap tanah air yang tulus.
Dengan dukungan dari karakter Evi (Adinda Thomas), serta sosok ibu mertua bijak (Maudy Koesnaedi), Agus membentuk kembali identitas dirinya di tengah kerasnya pelatihan dan pertempuran.
Refleksi Tentang Pengabdian
Film Believe The Ultimate Battle bukan hanya menyuguhkan kisah perjuangan di medan perang, tapi juga mengajak penonton untuk merenungkan ulang makna pengabdian.
Film ini menunjukkan bahwa mengabdi tidak hanya menjadi pahlawan yang dipuja puji, melainkan tentang keteguhan untuk tetap bertahan demi sesuatu yang lebih besar daripada diri sendiri, keluarga, bangsa, dan keyakinan.
Dalam setiap adegan, terselip pesan tentang keberanian, ketekunan, dan cinta tanpa syarat yang tidak mudah dipahami tanpa melalui pengalaman hidup yang berat.
Film ini dijadwalkan rilis serentak di bioskop pada tanggal 24 Juli 2025. Trailer resminya telah dirilis melalui kanal YouTube dan langsung menyita perhatian publik, terutama para penikmat film bertema nasionalisme dan sejarah Indonesia.
Dapatkan Promo dan Diskon dari Portal suara9.com melalui kontak yang tersedia